Di antara dapur keris yang jadi idola saya adalah dapur sepang, kenapa?
Karena ini menarik …
Banyak yang mengaitkan dapur keris ini dengan simbol kesiapan untuk menempuh jalan poligami dalam rumah tangganya. Namun sejauh ini sesungguhnya tidak ditemukan referensi yang jelas dari mana pendapat ini muncul awalnya. Pendapat itu sangat populer di kalangan para pegiat perkerisan, entah yang membahasnya sambil guyonan atau memang berdasarkan kajian yang serius???
Namun jika dilihat dari ricikan yang ada, jenis keris ini memang unik, selalu tanpa gandik dan bagian sor-sorannya hampir simetris di kedua sisinya.
Selain itu, juga tidak terdapat pejetan, penampang ganja depan dan belakang sama (tanpa sirah cecak) dan ada juga yang memakai ganja wilut dengan tambahan kanyut kembar yang terletak di ujung belakang ganja menyerupai duri yang melengkung ke atas di bagian kiri dan kanannya, menempatkan bagian pesi hampir tepat di tengahnya.
Barangkali pendapat itu muncul karena inspirasi dari bentuk keris ini, yang mana secara keseluruhan bentuknya menggambarkan tentang keadilan dan keseimbangan.
Jadi….kalau sudah siap untuk bersikap adil…maka lanjutkan cita-citamu kisanak…☺
Namun bagi saya secara pribadi, memaknai keadilan dan keseimbangan ini sesungguhnya sangat luas, bisa menjangkau aspek dunia dan akhirat. Bahkan dalam islam dengan sangat jelas dan tegas menyatakan dalam QS Al Ma’idah ayat 8 :

“Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan karena Allah, (ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah. Karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah Maha teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.”
Maka sudah semestinya bersikap adil dan seimbang harus jadi hiasan perilaku keseharian bagi para penyuka keris sepang.
Lebih jauh lagi, sesungguhnya islam mengajarkan keadilan dan keseimbangan dalam berbagai sendi kehidupan kita.
Karenanya Islam adalah satu sistem yang menyeluruh serta merangkumi semua aspek kehidupan.
Ia adalah negara dan tanah air ataupun pemerintahan dan rakyat.
Ia adalah akhlak dan kekuatan ataupun rahmat dan keadilan.
Ia adalah kebudayaan dan undang-undang ataupun keilmuan dan kehakiman.
Ia juga adalah materi dan harta benda ataupun kerja dan kekayaan.
Ia adalah jihad dan dakwah ataupun ketentaraan dan fikrah.
Sebagaimana juga ia adalah akidah yang lurus dan Ibadah yang benar, semuanya sama.
Naah….sejauh mana keadilan dan keseimbangan hidup kita kisanak???

Barangkali sang empu pembuatnya berharap pemegangnya terinspirasi untuk menjadi lampu yang terus menyala sebagai penerang (damar murup) di masyarakat agar keadilan dan keseimbangan (sepang) menjadi cita2 dan perilaku hidup bersama.
Siapa mau bersama???